Finish di Monumen PDRI, Tour de PDRI Ingatkan Kembali Sejarah PDRI di Limapuluh Kota

Limapuluh Kota (Rangkiangnagari) - Estafet perhelatan Tour de PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) berakhir di Kabupaten Lima Puluh Kota. Didukung cuaca yang cerah, semangat ratusan peserta semakin menggelora tatkala Bupati Safaruddin mengibarkan bendera start pertanda dimulainya etape V pada Minggu (18/12/2022) dari Koto Kaciak, Nagari VII Koto, Kecamatan Guguak dan finish di Monumen PDRI, Koto Tinggi, Gunuang Omeh. Tour de PDRI merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Bela Negara (HBN) yang jatuh setiap tanggal 19 Desember, yang bersumber dari pembentukan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) menyusul Agresi Militer II pada tanggal 19 Desember 1948.

Dalam sambutannya Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo mengatakan kegiatan Tour de PDRI dapat dijadikan sebagai momen untuk mengingat kembali sejarah PDRI di Kabupaten Lima Puluh Kota. “Rangkaian sejarah PDRI terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Barat namun lebih banyak di Kabupaten Lima Puluh Kota mulai dari Koto Kociak, Situjuah dan Koto Tinggi” ujar Bupati. Disamping itu, Ia juga mengajak generasi muda Indonesia khususnya Limapuluh Kota untuk dapat memaknai peristiwa PDRI, sebagai sebuah usaha bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. "Walaupun berlangsung kurang lebih tujuh bulan, PDRI memiliki peranan penting terhadap keberlangsungan NKRI, oleh sebab itu kami mengajak masyarakat, terutama anak muda menjadikan para pahlawan PDRI sebagai role model dalam bernegara dan berbangsa," ungkap Bupati Safaruddin.

Seperti tercatat dalam sejarah, Koto Tinggi pernah menjadi markas dan basis utama pertahanan PDRI dalam penyambung “Nyawa Kemerdekaan”, Koto Tinggi kala itu dianggap strategis secara geografis dan jauh dari agresor Belanda. Tak hanya di Koto Tinggi masih banyak nagari-nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota yang menjadi saksi perjuangan masyarakat bahu membahu dalam mempertahankan keutuhan NKRI. Selanjutnya, Bupati Safaruddin berharap rentetan peristiwa bersejarah yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota harus disampaikan kepada anak cucu serta elemen masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Asril mengatakan Tour de PDRI pada tahun ini mengelaborasi sisi sejarah dan sisi pariwisata dari rute yang dilewati. “Tour de PDRI dilaksanakan dari tanggal 14 Desember lalu yang diikuti oleh Yonif 133, Lanud, Lantamal, ASN, Polda dan komunitas,” ujarnya. Asrul menambahkan Tour de PDRI terbagi atas 5 etape yang dimulai dari Solok Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, Bukittinggi & Agam, dan Kabupaten Lima Puluh Kota. (Rn)

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.