PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi berharap, malam pergantian tahun 2019 ke 2020 kali ini berjalan aman dan damai seperti tahun sebelumnya. Ia mengklaim kondisi aman di Kota Payakumbuh tahun lalu itu kondusif karena adanya larangan pesta kembang api dan petasan.
"Tahun lalu itu berjalan dengan baik, agak tenang. Berkurang angka kecelakaan lalu lintas dan volume sampah," ucapnya.
Biasanya, perayaan tahun baru itu identik dengan pesta kembang api, membakar petasan, meniup terompet, atau pun kegiatan yang bersifat hura-hura. Namun, berbeda dengan di Kota Payakumbuh, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi menginginkan budaya itu harus dihilangkan di Payakumbuh, karena tidak sesuai dengan Adat dan Budaya orang islam, apalagi orang minang.
"Kegiatan di malam pergantian tahun baru itu tidak harus selalu dengan kegiatan hura- hura. Saya serius mengajak warga untuk menyambut pergantian tahun masehi dengan lebih berkah, yaitu berzikir bersama, bahkan zikir bersama ini dilakukan setiap tahunnya di beberapa mesjid yang ada di Kota Payakumbuh," kata Riza mantap.
"Kita akan undang juga tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan pondok pesantren dan terbuka untuk semua ikut bergabung zikir bersama," imbuhnya.
Disamping itu, Asisten II Kota Payakumbuh Elzadaswarman mengatakan dengan bermain petasan atau kembang api di jalanan pada malam itu, selain membahayakan juga berpotensi menimbulkan gangguan bagi orang lain, sehingga harus ada rasa "manenggang" orang lain dalam bermasyarakat.
"Kalau sudah main petasan kan juga sampah berserakan, mubazir," katanya.
Dikatakan laki-laki yang akrab disapa Om Zet ini, eksistensi tahun masehi diakui di pemerintahan, namun bukan berarti pergantian tahunnya itu dirayakan, kalau orang luar negeri merayakannya dengan pesta kembang api ataupun sejenisnya, namun untuk Kota Payakumbuh tidak seperti itu.
"Kita harus menunjukan budaya lokal, sebagai umat islam dan orang minang kita menyambut pergantiannya dengan meramaikan masjid, ini baik dari pada hura-hura bukan?," ujar Om Zet.
Akan ada patroli gabungan bersama TNI/Polri dengan keliling Kota Payakumbuh mulai pukul 22.00 WIB. Ini untuk memastikan bahwa wilayahnya bebas dari pesta kembang api besar, pesta miras, Penyakit masyarkaat lainnya, maupun pesta petasan di jalanan yang akan mengganggu ketertiban.
"Tahun lalu itu berjalan dengan baik, agak tenang. Berkurang angka kecelakaan lalu lintas dan volume sampah," ucapnya.
Biasanya, perayaan tahun baru itu identik dengan pesta kembang api, membakar petasan, meniup terompet, atau pun kegiatan yang bersifat hura-hura. Namun, berbeda dengan di Kota Payakumbuh, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi menginginkan budaya itu harus dihilangkan di Payakumbuh, karena tidak sesuai dengan Adat dan Budaya orang islam, apalagi orang minang.
"Kegiatan di malam pergantian tahun baru itu tidak harus selalu dengan kegiatan hura- hura. Saya serius mengajak warga untuk menyambut pergantian tahun masehi dengan lebih berkah, yaitu berzikir bersama, bahkan zikir bersama ini dilakukan setiap tahunnya di beberapa mesjid yang ada di Kota Payakumbuh," kata Riza mantap.
"Kita akan undang juga tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan pondok pesantren dan terbuka untuk semua ikut bergabung zikir bersama," imbuhnya.
Disamping itu, Asisten II Kota Payakumbuh Elzadaswarman mengatakan dengan bermain petasan atau kembang api di jalanan pada malam itu, selain membahayakan juga berpotensi menimbulkan gangguan bagi orang lain, sehingga harus ada rasa "manenggang" orang lain dalam bermasyarakat.
"Kalau sudah main petasan kan juga sampah berserakan, mubazir," katanya.
Dikatakan laki-laki yang akrab disapa Om Zet ini, eksistensi tahun masehi diakui di pemerintahan, namun bukan berarti pergantian tahunnya itu dirayakan, kalau orang luar negeri merayakannya dengan pesta kembang api ataupun sejenisnya, namun untuk Kota Payakumbuh tidak seperti itu.
"Kita harus menunjukan budaya lokal, sebagai umat islam dan orang minang kita menyambut pergantiannya dengan meramaikan masjid, ini baik dari pada hura-hura bukan?," ujar Om Zet.
Akan ada patroli gabungan bersama TNI/Polri dengan keliling Kota Payakumbuh mulai pukul 22.00 WIB. Ini untuk memastikan bahwa wilayahnya bebas dari pesta kembang api besar, pesta miras, Penyakit masyarkaat lainnya, maupun pesta petasan di jalanan yang akan mengganggu ketertiban.
#Ryan #E2