BNNK Solok Gandeng Awak Media Dalam Rangka Mewujudkan SONAR

Solok (Rangkiangnagari) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Solok mengelar workshop sekaligus konferensi pers dengan insan media dalam rangka mewujudkan "Solok Bersinar (SONAR),"pada Kamis (18/11) bertempat di D’ Relation Cafe Kota Solok.

Kepala Badan Narkotika Kabupaten Solok Saifuddin Anshori, SIK dalam sambutannya mengatakan bahwa, “BNNK Solok, merupakan organisasi badan narkotika nasional yang memiliki wilayah kerja di Solok Raya, telah hampir 5 tahun bekerja sama dengan Pemerintah Daerah kota guna memberantas Narkotika.

Kinerja BNNK Solok selama tahun 2021, 95 % fokusnya terhadap pencegahan dan deteksi dini, sedangkan 5 % penindakan, kalau dihitung dari segi biaya pencegahan lebih mahal dari penangkapan, oleh karna itu kita tak bosan-bosannya untuk berperan aktif mencegah jangan sampai Solok hancur karna narkoba. Karena 1 ton narkoba bisa meracuni 1 juta manusia.

 BNNK Solok selaku badan yang menangani masalah Narkotika di tahun 2021 telah menangkap 2 tersangka penyalahgunaan narkoba, sementara itu rekapan data klien rehabilitasi selama tiga tahun terakhir ini dimana pada tahun 2019 berjumlah 22 orang rawat inap 3 orang sedangkan rawat jalan 19 orang, sementara itu pada tahun 2020 sebanyak 22 orang yang terdiri dari rawat inap 5 orang 17 orang rawat jalan, dan pada tahun 2021 mengalami kenaikan menjadi 30 orang yang terdiri dari 9 orang rawat inap dan 21 orang rawat jalan.

“Karena masih banyak anak kemenakan yang sakit untuk itu diperlukan peran serta semua untuk kesembuhan, untuk itu jangan takut melaporkan anak kemenakan jika ada yang terlibat dengan narkoba, karena BNNK akan menyembuhkan,” himbau Syaifuddin .

Sebagai Badan Anti Narkotika, pada Tahun 2022 nantinya BNNK Solok punya program Sonar, “Solok Bersinar” (bersih narkoba),” dimana program mengangkat nama Arosuka ditingkat Nasional, karena belum ada kota dan kabupaten yang bersinar. Sesuai dengan visi dan misi kabupaten Solok, “Mambangkik Batang Tarandam”.

Upaya pencegahan dengan program Sonar, konsep nagari atau kabupaten Bersinar tidak harus satu Kabupaten bersih dari narkoba, membuat nagari-nagari serta perangkat yang ada di Pemerintahan membuka raso pareso masyarakat untuk peduli bersama dalam rangka pencegahan dari penyalahgunaan narkoba. Untuk bersama menjaga nagari masing, dari lingkup terkecil yaitu mulai dari keluarga.

Dengan adanya program ini, bila keluarga sudah kuat pertahanannya maka satu nagari bisa bersih, desa atau nagari bergerak Indonesia Bersinar. Untuk 1 tahun 2 nagari bersinar, kabupaten Solok yang memiliki 74 nagari, untuk itu membutuhkan waktu 37 tahun baru bisa bersinar. Percepatan dari 37 tahun menjadi 1 tahun bukanlah hal yang mudah. Sonar bukanlah program ecek-ecek, untuk itu perlu digombarkan mulai dari sekarang ini agar tujuan dapat terwujud.

“Tujuan jangka panjangnya “Mambangkik Batang Tarandam,” dan menjadikan Sonar sebagai Pilot Project Indonesia, setelah Kabupaten Bersinar, bisa menjadikan tempat belajar bagi 480 kota/kabupaten lainnya yang ada di Indonesia,” harapnya.

Dalam kesempatan itu BNNK Solok juga mengajak semua rekan-rekan media yang hadir pada saat itu untuk melakukan Tes Urine dan semua hasil tes Urine awak media tersebut Alhamdulillah Negatif.(Liza).

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.