Longsor yang Menghantui di Panorama Duo

PADANG (RangkiangNagari) – Kabut menyentuh puncak-puncak pohon dan menyelimuti lembah-lembah di Ladang Padi, Sitinjau Lauik, Padang. Jalan negara di rusuk-rusuk bukit itu kini menakutkan dan menghantui. Ini terjadi setelah longsor.

Pada Selasa (23/8) pukul 05.00 sore. Jalan di sini basah sehabis hujan. Arus kendaraan berkurang. Sebuah truk bermuatan merangkak naik. Di ombengnya tertulis, “Usaha dan Doa”. Truk itu sukses melewati titik longsor dengan beringsut.
Di titik longsor, sejumlah remaja mengawal kendaraan yang lewat. Banyak yang takut menempuh jalur ini sekarang jika hendak ke Padang atau ke Solok. Mereka memilih lewat Padang Panjang-Singkarak – Solok. Imbasnya, jalur tersebut padat.

Jalur Situnjau Lauik berada pada 220 mdpl merupakan satu dari empat jalur ekstrim di Sumatera. Satu lagi masih di Sumbar, Kelok 44. Jalan ini dibangun Belanda pada paruh kedua abad 19 dan dinamai Subang Pass.
Jalur maut tersebut terbentang sekitar 15 Km dari Indarung ke Lubuk Selasih. Tikungan paling maut ada di Panorama Satu. Di sini youtuber selalu hadir bersama relawan pengatur arus lalulintas.

Hujan tak hujan jika sudah sore, kabut seolah berumah di sini menyelimuti bukit dan lembah nan indah.

Di kawasan inilah terjadi longsor Sabtu (20/08) pukul 14.00 pada empat titik saat hujan deras. Jalan tertutup selama 5 jam. Material longsor disingkirkan tim dari BPBD, TRC Semen Padang, TNI/Polri dan masyarakat.

Kemarin yang lewat di sana ngilu-ngilu asam juga karena longsor bisa terjadi sewaktu-waktu.

 

#Rn

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.