Padang (Rangkiangnagari)-Menjelang 100 hari masa kerja Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir, sebuah program unggulan yang paling dinanti masyarakat akhirnya resmi diluncurkan. Rabu, 21 Mei 2025, menjadi momen bersejarah ketika Progul “Padang Juara” resmi diperkenalkan di Bagindo Azis Chan Youth Center. Program ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan Kota Padang menuju pemerataan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Antusiasme masyarakat menyambut program ini menjadi bukti bahwa harapan besar sedang digantungkan pada kepemimpinan baru Kota Padang.
Dalam peluncurannya, Wali Kota Fadly Amran menegaskan bahwa Progul “Padang Juara” bukan sekadar program bantuan, tetapi wujud konkret dari kehadiran pemerintah dalam mendukung masa depan anak-anak Padang. Dengan tagline “tak ada anak yang tertinggal karena ekonomi”, Fadly menyampaikan komitmennya melalui alokasi dana lebih dari Rp19,6 miliar dari APBD untuk bantuan seragam sekolah, Lembar Kerja Siswa (LKS) gratis, dan beasiswa penuh pendidikan tinggi. Ini adalah langkah nyata untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan, sekaligus menjadi simbol kesetaraan di tengah masyarakat yang beragam.
Program ini secara khusus menyasar siswa kelas 1 dan kelas 7 yang termasuk dalam kategori keluarga kurang mampu, dengan rincian 17.710 siswa akan menerima seragam gratis dan 16.208 siswa memperoleh LKS tanpa biaya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova, menambahkan bahwa data penerima didasarkan pada DTKS dan MBR agar bantuan tepat sasaran. Inilah bentuk sinergi antara data, kebijakan, dan keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil yang selama ini mungkin terpinggirkan.
Puncaknya, enam mahasiswa dari keluarga tidak mampu juga menerima beasiswa pendidikan tinggi dalam program double degree yang mencakup biaya kuliah dan hidup. Kisah-kisah mereka menjadi inspirasi bagi ribuan pelajar lainnya. Peluncuran Progul “Padang Juara” bukan hanya tentang distribusi bantuan, tapi juga tentang membuka jalan bagi mimpi-mimpi besar yang selama ini terkubur karena keterbatasan. Dari sinilah harapan baru Padang dibangun—dari ruang-ruang kelas, dari semangat juang anak-anaknya, dan dari kebijakan pemimpinnya yang berpihak pada masa depan.(Ayu)